Hijrah merupakan
tonggak sejarah terpenting dalam islam sesudah diangkatnya Muhammad bin
Abdullah sebagai Nabi dan Rasul. Hijrah merupakan titik awal kemajuan islam,
sesudah dakwah islam di Mekkah mengalami penolakan dari penduduk Mekkah. Islam
berkembang begitu pesat di Madinah, sesuatu yang tak akan terjadi bila
Rasulullah dan Sahabat r.a. tetap bertahan di Mekkah.
Maka tak heran bila
Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a. memilih Hijrah sebagai awal penanggalan
kalender islam. Hijrah merupakan tonggak kebangkitan dan kemajuan islam,
sesuatu yang ingin ditularkan oleh Umar bin Khattab r.a. kepada generasi umat
islam. Setiap tahun berganti, hendaknya islam semakin maju dan berkembang,
sebagaimana hijrah telah mengawali kejayaan umat islam.
Kelahiran Nabi
Muhammad ataupun pengangkatan Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi dan Rasul
memang begitu penting bagi umat islam. Namun Umar bin Khattab ingin
menghindarkan umat ini dari kemusyrikan yang mungkin saja bisa ditimbulkan bila
kelahiran Nabi Muhammad dijadikan patokan awal kalender Islam. Umar r.a. tak
menginginkan hal tersebut.
Hijrah memiliki makna
yang begitu luas dalam islam. Berikut ini adalah makna – makna hijrah :
1. Pindah dari Mekkah menuju
Madinah. Ini makna awal dalam hijrah, yaitu meninggalkan kota Mekkah menuju
Madinah.
2. Meninggalkan daerah yang
penuh kekufuran menuju daerah yang penuh keimanan. Ini merupakan makna turunan
dari makna hijrah di atas. Seorang muslim yang tinggal di suatu daerah yang
banyak non muslim, maka ia hendaknya meninggalkan daerah tersebut dan berpindah
di lingkungan islami. Hal itu karena bisa merusak akidah seseorang, apalagi
bila masyarakat tersebut tidak memberikan kebebasan beribadah bagi umat islam.
Maka menjaga agama harus diutamakan bagi seorang orang tersebut.
3. Meninggalkan apa yang
dilarang Allah SWT. Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW :
المُـهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَـا نَـهَـى اللهُ عَنْـهُ (رواه البخـاري)
“orang yang
berhijrah adalah orang yang meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah SWT”
Berdasarkan tiga makna hijrah di atas, hendaknya kita
semakin meningkatkan kualitas keimanan kita. setiap hari, bulan, dan tahun
berganti maka semakin meningkat pula kualitas keimanan kita. salah satunya
dengan cara meninggalkan setiap larangan Allah SWT.
Menjaga agama harus menjadi prioritas utama seorang
muslim meskipun hal tersebut harus dilakukan dengan meninggalkan tempat
tinggalnya dan tanah kelahirannya, bila semua itu mengganggu kualitas
keimanannya. Kehilangan harta benda tak ada artinya bila dibandingkan dengan kehilangan
akidah dan agama. Kehilangan harta hanya akan membuat kita sengsara di dunia,
namun kehilangan agama membuat kita sengasara di akherat yang kekal.
Hijrah memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah SWT.
Allah mengangkat derajat orang yang berhijrah dan memberikan ampunan kepada
mereka. Allah SWT berfirman :
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَ هَاجَرُوْا وَ جَـاهَدُوْا فِي
سَـبِيْلِ اللهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَ أَنْفُـسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ
اللهِ وَ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَـائِزُونَ
20. Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda
dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan.
Oleh karena itu, dengan momen tahun baru islam mari
kita tingkatkan kualitas keimanan kita menjadi lebih baik.
SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H
Gorontalo, 15 November 2012
0 comments:
Post a Comment