Korupsi telah menjadi budaya di
Indonesia ini. Mulai dari pejabat tingkat desa hingga pejabat elite di
negara ini. tak mengenal tua dan muda. Tak terkecuali dengan Pak Sugi
yang menjadi anggota legislatif. Jangan tanyakan pada Pak Sugi berapa
jumlah uang yang ia korupsi. Tentu saja ia tidak akan katakan itu pada
anda. Siapa sih yang mau mengungkapkan boroknya sendiri. Pak Sugi tentu
juga sudah lupa berapa jumlah uang yang sudah ia ambil dari kas negara.
yang ia ingat, setiap ada tender proyek ia pasti akan mendapatkan komisi
untuk memuluskan langkah salah satu pihak.
namun
ia bersyukur bahwa ia belum ada kasus hukum yang mendera dirinya
terkait dengan korupsi yang ia lakukan. ia lebih beruntung dibandingkan
dengan kolega - koleganya yang sudah dijerat hukum bahkan divonis
hukuman penjara. untuk itu ia harus bersyukur.
Untuk
mengurangi rasa bersalah, ia sering memberikan sumbangan ke mesjid
dekat rumahnya. sejumlah uang selalu ia berikan kepada pengurus mesjid.
tentu saja ia menyerahkan uang itu di hadapan jama'ah mesjid. hitung -
hitung sekalian kampanye dan mengangkat image-nya sebagai seorang
dermawan. sudah pasti uang sumbangan itu tidak sebanding jumlahnya
dengan uang ia dapat dari korupsi yang mencapai milyaran rupiah.
hebatnya lagi, ia berhasil mengelabui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
sehingga kedudukannya aman - aman saja. Keadaan itu terus berlanjut
hingga ajal datang menjempunya.
Datanglah
waktunya perhitungan amal di hadapan Allah SWT. Ia menggigil ketakutan
karena merasa bahwa neraka lah tempatnya. korupsi yang ia lakukan tentu
tak mendapatkan ampun dari Allah. rasa penyesalan menyeruak ke dalam
hatinya. namun, penyesalan tak ada gunanya. saat ini adalah waktu untuk
mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya. dan ia sudah dapat meraba
apa putusan Allah padanya.
di
hadapan tuhan, ia hanya menunduk takut bagai seorang pesakitan. menanti
vonis dari Sang Maha Adil. dan vonis itu pun dijatuhkan.
"masuklah engkau ke dalam surga dengan aman dan sejahtera"
begitulah
vonis Tuhannya. ia mengangkat kepalanya antara bahagia dan tak percaya.
bagaimana mungkin ia bisa lolos dari sanksi adzab nan pedih. namun ia
tak berani bertanya, takut bahwa Tuhan akan mengubah hukum-Nya bila ia
bertanya. ia pun memilih diam.
Namun Allah Maha Mengetahui hal - hal yang ghaib. Maka Ia pun bersabda kepada hambanya :
"
Aku Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hatimu. Korupsi yang engkau
lakukan di dunia merupakan dosa besar. Karena engkau telah mengambil
harta yang bukan menjadi milikmu. akibat korupsi yang kau lakukan,
banyak hamba-Ku yang hidup susah bahkan mati karena tak mampu lagi
menjalani hidup penuh kemiskinan. Untuk itu engkau sangat pantas untuk
masuk ke dalam neraka yang paling dalam."
"
namun ada satu kejadian, yang membuat Aku memaafkan semua dosa - dosamu
itu. Kejadian yang bahkan engkau pun sudah lupa bahwa engkau pernah
melakukannya.Saat itu engkau sedang berada di lampu merah dan datang
seorang peminta - minta dalam keadaan cacat tubuhnya yang mengharapkan
kebaikanmu. akhirnya engkau mengeluarkan selembar uang 5 ribu rupiah dan
engkau berikan kepadanya. itulah yang membuat-Ku mengampuni dosa -
dosamu."
akhirnya ia pun masuk surga dengan aman dan sejahtera.
***
begitulah
sunnatullah. terkadang amal-amal besar yang kita lakukan, yang kita
harapkan bisa menyelamatkan kita dari neraka ternyata tak dapat
menyelamatkan kita. justru amal kecil yang kita tidak pernah anggap dan
perhitungkan sebelumnya yang datang dan membawa kita ke dalam surga.
hal
itu karena terkadang amal yang besar tak lepas dari sifat riya dan
ujub. kita merasa bahwa amal itu nantinya yang dapat menyelamatkan kita
dari siksa neraka sehingga kita merasa bangga dengan amal itu. sebagian
orang bahkan memperlihatkan amal tersebut untuk mendapatkan pujian.
sifat riya dan ujub itulah yang membuat amalan itu semakin berkurang
hingga tak bernilai apa - apa.
sebaliknya
tak ada orang yang akan membangga-banggakan amalan kecil misalnya
bersedekah sebesar uang 5 ribu rupiah. keikhlasan itulah yang mengangkat
derajat pahala amalan tersebut sehingga - bisa saja - amal tersebut
menyelamatkan seseorang dari siksa neraka. keikhlasan lah yang
membedakan kualitas amal seseorang.
oleh
karenanya, jangan menganggap remeh amalan kecil - baik itu yang baik
ataupun yang buruk. karena bisa saja amalan yang kita anggap kecil
ternyata itu bernilai sangat besar dihadapan Allah SWT.
وَ
تَحْسَـبُوْنَهُ هَيِّنًا وَ هُوَ عِنْدَ اللهِ عَظِيْمٌ
"kalian menganggapnya hina/rendah, padahal ia sangat besar di sisi Allah"
Gorontalo, 21 April 2013
0 comments:
Post a Comment