Sunday, April 21, 2013

Koruptor Masuk Surga

Korupsi telah menjadi budaya di Indonesia ini. Mulai dari pejabat tingkat desa hingga pejabat elite di negara ini. tak mengenal tua dan muda. Tak terkecuali dengan Pak Sugi yang menjadi anggota legislatif. Jangan tanyakan pada Pak Sugi berapa jumlah uang yang ia korupsi. Tentu saja ia tidak akan katakan itu pada anda. Siapa sih yang mau mengungkapkan boroknya sendiri. Pak Sugi tentu juga sudah lupa berapa jumlah uang yang sudah ia ambil dari kas negara. yang ia ingat, setiap ada tender proyek ia pasti akan mendapatkan komisi untuk memuluskan langkah salah satu pihak. 
namun ia bersyukur bahwa ia belum ada kasus hukum yang mendera dirinya terkait dengan korupsi yang ia lakukan. ia lebih beruntung dibandingkan dengan kolega - koleganya yang sudah dijerat hukum bahkan divonis hukuman penjara. untuk itu ia harus bersyukur. 
Untuk mengurangi rasa bersalah, ia sering memberikan sumbangan ke mesjid dekat rumahnya.  sejumlah uang selalu ia berikan kepada pengurus mesjid. tentu saja ia menyerahkan uang itu di hadapan jama'ah mesjid. hitung - hitung sekalian kampanye dan mengangkat image-nya sebagai seorang dermawan. sudah pasti uang sumbangan itu tidak sebanding jumlahnya dengan uang ia dapat dari korupsi yang mencapai milyaran rupiah. hebatnya lagi, ia berhasil mengelabui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga kedudukannya aman - aman saja. Keadaan itu terus berlanjut hingga ajal datang menjempunya.

Datanglah waktunya perhitungan amal di hadapan Allah SWT. Ia menggigil ketakutan karena merasa bahwa neraka lah tempatnya. korupsi yang ia lakukan tentu tak mendapatkan ampun dari Allah. rasa penyesalan menyeruak ke dalam hatinya. namun, penyesalan tak ada gunanya. saat ini adalah waktu untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya. dan ia sudah dapat meraba apa putusan Allah padanya.
di hadapan tuhan, ia hanya menunduk takut bagai seorang pesakitan. menanti vonis dari Sang Maha Adil. dan vonis itu pun dijatuhkan. 
"masuklah engkau ke dalam surga dengan aman dan sejahtera"
begitulah vonis Tuhannya. ia mengangkat kepalanya antara bahagia dan tak percaya. bagaimana mungkin ia bisa lolos dari sanksi adzab nan pedih. namun ia tak berani bertanya, takut bahwa Tuhan akan mengubah hukum-Nya bila ia bertanya. ia pun memilih diam.
Namun Allah Maha Mengetahui hal - hal yang ghaib. Maka Ia pun bersabda kepada hambanya :
" Aku Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hatimu. Korupsi yang engkau lakukan di dunia merupakan dosa besar. Karena engkau telah mengambil harta yang bukan menjadi milikmu. akibat korupsi yang kau lakukan, banyak hamba-Ku yang hidup susah bahkan mati karena tak mampu lagi menjalani hidup penuh kemiskinan. Untuk itu engkau sangat pantas untuk masuk ke dalam neraka yang paling dalam."
" namun ada satu kejadian, yang membuat Aku memaafkan semua dosa - dosamu itu. Kejadian yang bahkan engkau pun sudah lupa bahwa engkau pernah melakukannya.Saat itu engkau sedang berada di lampu merah dan datang seorang peminta - minta dalam keadaan cacat tubuhnya yang mengharapkan kebaikanmu. akhirnya engkau mengeluarkan selembar uang 5 ribu rupiah dan engkau berikan kepadanya. itulah yang membuat-Ku mengampuni dosa - dosamu."
akhirnya ia pun masuk surga dengan aman dan sejahtera.

***
begitulah sunnatullah. terkadang amal-amal besar yang kita lakukan, yang kita harapkan bisa menyelamatkan kita dari neraka ternyata tak dapat menyelamatkan kita. justru amal kecil yang kita tidak pernah anggap dan perhitungkan sebelumnya yang datang dan membawa kita ke dalam surga.
hal itu karena terkadang amal yang besar tak lepas dari sifat riya dan ujub. kita merasa bahwa amal itu nantinya yang dapat menyelamatkan kita dari siksa neraka sehingga kita merasa bangga dengan amal itu. sebagian orang bahkan memperlihatkan amal tersebut untuk mendapatkan pujian. sifat riya dan ujub itulah yang membuat amalan itu semakin berkurang hingga tak bernilai apa - apa.
sebaliknya tak ada orang yang akan membangga-banggakan amalan kecil misalnya bersedekah sebesar uang 5 ribu rupiah. keikhlasan itulah yang mengangkat derajat pahala amalan tersebut sehingga - bisa saja - amal tersebut menyelamatkan seseorang dari siksa neraka. keikhlasan lah yang membedakan kualitas amal seseorang.
oleh karenanya, jangan menganggap remeh amalan kecil - baik itu yang baik ataupun yang buruk. karena bisa saja amalan yang kita anggap kecil ternyata itu bernilai sangat besar dihadapan Allah SWT. 

وَ تَحْسَـبُوْنَهُ هَيِّنًا وَ هُوَ عِنْدَ اللهِ عَظِيْمٌ
 
"kalian menganggapnya hina/rendah, padahal ia sangat besar di sisi Allah"

Gorontalo, 21 April 2013

0 comments:

Post a Comment