Syeikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi

Bapak Kitab Kuning Indonesia.

Koruptor Masuk Surga

Bahkan Koruptor Pun Bisa Masuk Surga.

Indahnya Kebersamaan

Hargailah Waktu Bersama Orang-Orang Tersayang.

Penerimaan Santri Hubulo Tahun Pelajaran 2016/2017

Pendaftaran Santri Baru Pesantren Hubulo dibuka mulai tanggal 1 Maret hingga 22 Mei 2016.

Senandung Seribu Menara

Salah Satu Keindahan Mesir Sebagai Negeri Seribu Satu Menara Adalah Seruan Adzan Yang Sangat Merdu Serta Saling Bersahutan.

Thursday, April 25, 2013

(Bab Thaharah) Definisi Thaharah

Secara bahasa thaharah berarti suci dan bersih dari kotoran baik itu kotoran yang dapat diindera seperti najis, atau kotoran yang maknawi seperti aib. Sedangkan secara istilah para ulama’ syafi’i mengartikannya dengan :
إِزَالَةُ حَدَثٍ، أَوْ نَجَـسٍ ، أَوْ مَا فِي مَعْنَـاهِمَا وَ عَلَى صُوْرَتِهـِمَا
ـartinya : menghilangkan hadats dan najis atau yang semakna dengan keduanya dan sejenis dengan keduanya.

Sementara itu, pengarang kitab al-fiqh al-manhaji ‘ala madzhabi al-Imam asy-Syafi’i mendefinisikan thaharah sebagai pekerjaan yang dapat memperbolehkan pelakunya untuk melaksanakan shalat – atau yang sehukum dengan shalat- seperti wudhu bagi orang yang belum wudhu’, atau mandi bagi orang yang wajib mandi dan menghilangkan najis dari pakaian, tubuh dan tempat.
Adapun air yang bisa digunakan untuk bersuci itu ada tujuh yaitu : air hujan, air laut, air sungai, air sumur, mata air, air es, dan air dingin. Atau kita bisa mengatakan ketujuh air tersebut dengan semua air yang turun dari langit dan memancar dari bumi.
Kemudian air juga bisa dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Pertama ; air suci dan mensucikan atau air mutlaq, yaitu air yang tetap pada wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakan air tersebut. Namun bila air tersebut berubah karena terlalu lama diam di suatu tempat, atau karena ada debu,  atau berlumut atau karena tempat dan jalan air tersebut membuat air berubah maka ia tetap disebut dengan air mutlaq dan dapat digunakan untuk bersuci. Hal itu karena kita tidak dapat mencegah air tersebut untuk berubah.
Kedua : air suci mensucikan tetapi makruh untuk digunakan bersuci. Air tersebut adalah air musyammas atau yang dipanasi oleh sinar matahari. Disyaratkan makruhnya air tersebut oleh beberapa hal :
-         ia di negara yang beriklim panas
-   air tersebut terletak di wadah yang terbuat dari selain emas dan perak, seperti besi dan tembaga.
-    Penggunaan air tersebut pada tubuh manusia – meskipun telah mati – atau hewan yang bisa terkena kusta.
Imam syafi’i rahimahullah menukilkan dari Umar bin Khattab bahwasanya beliau tidak suka menggunakan air tersebut untuk mandi. Beliau berkata : aku tidak membenci menggunakan air musyammas melainkan karena alasan kesehatan.
Ketiga : air suci tetapi tidak bisa mensucikan (musta’mal). Ia terbagi menjadi 2 bagian :
·      Air sedikit yang sudah digunakan untuk melaksanakan kewajiban bersuci seperti wudhu’ dan mandi.
·      Air mutlaq yang sudah bercampur dengan sesuatu yang suci lainnya yang secara kebiasaan air tidak membutuhkannya dan tidak memungkinkan untuk dipisahkan lagi setelah keduanya bercampur sehingga bentuk asli tersebut berubah dan tidak bisa dikatakan sebagai air. Contohnya teh, kopi, jus dan lain – lain.
Keempat : air mutanajjis yaitu air yang terkena sesuatu yang najis. Dan ia ada dua bagian :
Pertama : air sedikit (kurang dari 2 qullah). Air ini najis cukup hanya dengan terkena najis meskipun hanya sedikit dan tidak merubah sifat – sifat air seperti warna, rasa dan bau air tersebut. 2 Qullah setara dengan 500 liter baghdad.
Dari Abdullah bin Umar bin Khattab r.a. berkata : aku mendengar Rasulullah SAW ditanya tentang air di padang pasir, yang sering didatangi hewan buas dan hewan melata, beliau menjawab : apabila air 2 Qullah, maka ia tidak najis”
Kedua : air yang mencapai 2 Qullah atau lebih. Air ini tidak najis bila terkena sesuatu yang najis, selama ia tidak berubah warna, rasa, dan bau air tersebut. Apabila ia berubah, maka air tersebut berubah menjadi najis. Adapun dalilnya adalah ijma’ ulama atas hal ini.  Imam an-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ berkata : Ibn Mundzir berkata : para ulama bersepakat bahwa air sedikit atau pun air banyak bila terkena najis kemudian berubah warna, bau dan rasanya maka air tersebut najis.


Referensi :
1) Muhtashar Abi Suja'
2) Fiqh al-Manhaji 'ala Madzhab al-Imam asy-Syafi'i

Monday, April 22, 2013

Bahaya Miss World, Star Academy dan X-Factor

SinaiOnline-Jika di Indonesia marak program pencarian bakat, mulai yang membebek AS dengan Indonesian Idol, Big-Brother, X-Faktor, hingga yang lokal: IMB (Indonesia Mencari Bakat), ternyata negara-negara Arab pun tengah dihebohkan oleh program acara Star Academy yang mulai mewabah dari Libanon hingga Saudi Arabia, negeri yang di dalamnya terdapat kiblat dan tanah suci umat Islam.

Tak jauh beda dengan Miss World, program Star Academy pun menjadi magnet bagi kerumunan kaum hawa dan tampilnya wanita-wanita suci yang mengumbar aurat hingga kelihatan aurat-aurat utamanya. Tentu reality show ini yang membuat stasiun TV Lebanese Broadcasting Corporation (LBC) laris manis. Hingga Imam Masjid Al Haram, Syaikh Sudais menentang keras acara t Star Academy tersebu dengan bahasa: ‘weapon of mass destruction’ yang jauh lebih berbahaya daripada bom nuklir.

Kegundahan Syaikh Abdurrahman As Sudais sangat wajar. Karena setelah ditelusuri, Star Academy dan hampir semua program pencarian bakat didirikan dan didanai oleh Yahudi. Dalam acara Dialog Today di TV Israel, pendiri dan pendonor program Star Academy, Malhom Ukhonuc, buka-bukaan seperti terangkum dalam dialog berikut:

-Bagaimana perasaan Anda, setelah sekian lama berjibaku, akhirnya program Star Academy diterima dan diadakan di negara-negara Islam?

Amazing … unpredictible. Namun tetap saja, perlu waktu panjang agar target-target kita (Yahudi) bisa tercapai!

-Apa maksudnya masih perlu waktu lama?

Ya .. setelah sekian lama kita mengadakan riset and depelovemnt. Mulai dari mengupayakan agar program-program kita diterima di Eropa, kemudian di negara-negara Arab. Namun tetap, sebelum cita-cita besar kita Israel Raya belum terwujud, maka perjuangan kita belum sukses.

-Apa alasannya Anda begitu yakin, cita-cita Israel Raya bisa terwujud dengan ide-ide Reality Show?

Mudah saja. Kita semua paham, bahwa kaum Muslimin dalam kondisi sangat jauh dari panduan agamanya. Namun di sisi lain, kita cermati, kaum muda Muslim malah makin konsisten-komitmen-dan konsekuen dengan keIslamannya. Bila hal ini dibiarkan membesar, sangat membahayakan masa depan negara kita (Israel).

-Mengapa dengan Reality Show seperti Star Academy dan lainnya dapat Anda gunakan untuk merusak umat Islam?

Sebab, kita semua menginginkan, umat Islam itu tetap jauh dari agamanya.

-Lalu apa strategi hari ini dan selanjutnya setelah program reality show?

Kita akan perangi wanita-wanita Muslimah.

-Mengapa wanita Muslimah bukan pemuda Muslimnya?

Karena kita paham, jika Muslimah mengalami pergeseran nilai, maka satu generasi umat Islam akan bergeser dan absurd.

-Dengan cara apa Anda memerangi wanita Muslimah?


Hari ini kita akan memerangi wanita-wanita Muslimah dan merusaknya, mulai dari merusak akal, pemikiran, hingga fisik. Ketika kita berhasil merusak kaum Muslimah, kita telah merusak umat Islam dengan daya rusak yang lebih menghancurkan daripada serangan tank, pesawat tempur, atau nuklir sekalipun. Kini kita makin dipermudah dengan adanya Smartphone, BB. Kaum wanita disibukkan dengan mainan baru itu. Tentu program-program lain, masih dirancang dan dirahasiakan!

-Apakah Anda turut serta di program Star Academy yang diadakan di Libanon juga negara-negara Arab seperti Saudi Arabia?


Tentu saja. Kita menjadi donatur utama Star Academy di negara-negara Arab. Gelontoran dana kami kirimkan secara terus menerus. Kita memanfaatkan kondisi umat Islam yang tengah tertidur. Sebab jika umat Islam terbangun, umat Islam akan mampu mengambil kembali apa yang telah kita curi. Dan Islam akan kembali jaya, seperti beberapa abad lampau.

Dari keterusterangan tokoh Yahudi di atas, alangkah indahnya jika umat Islam -mulai dari Indonesia- menentang semua program apapun yang berujung pada penghancuran sumber daya termahal, yaitu: kaum Muslimah. Kepada para gubernur, bupati, dan para menteri yang masih memiliki keterpanggilan menjaga Islam dan umat Islam dari dekadensi moral dan angkara murka, ini adalah lapang jihad yang bisa dilakukan dengan kekuasaan yang dimiliki.

Buatlah program-program pembinaan Muslimah yang simultan. Arahkan mereka untuk menjadi entrepreuner sejati. Kepada kita kaum lelaki, baik sebagai ayah-kakak-adik-suami, jadikan Muslimah harta karun yang harus dirawat dan dimuliakan. Semangatlah mencari rezeki. Jangan izinkan mereka bekerja yang tidak sesuai fitrahnya. Sejahterakan kaum hawa. Agar generasi unggul terlahir dari rahim suci mereka. Wallahu A’lam. (nb/sinai)
____________________________________
Nandang Burhanudin, Lc

 Sumber : www.sinaimesir.net

Sunday, April 21, 2013

Koruptor Masuk Surga

Korupsi telah menjadi budaya di Indonesia ini. Mulai dari pejabat tingkat desa hingga pejabat elite di negara ini. tak mengenal tua dan muda. Tak terkecuali dengan Pak Sugi yang menjadi anggota legislatif. Jangan tanyakan pada Pak Sugi berapa jumlah uang yang ia korupsi. Tentu saja ia tidak akan katakan itu pada anda. Siapa sih yang mau mengungkapkan boroknya sendiri. Pak Sugi tentu juga sudah lupa berapa jumlah uang yang sudah ia ambil dari kas negara. yang ia ingat, setiap ada tender proyek ia pasti akan mendapatkan komisi untuk memuluskan langkah salah satu pihak. 
namun ia bersyukur bahwa ia belum ada kasus hukum yang mendera dirinya terkait dengan korupsi yang ia lakukan. ia lebih beruntung dibandingkan dengan kolega - koleganya yang sudah dijerat hukum bahkan divonis hukuman penjara. untuk itu ia harus bersyukur. 
Untuk mengurangi rasa bersalah, ia sering memberikan sumbangan ke mesjid dekat rumahnya.  sejumlah uang selalu ia berikan kepada pengurus mesjid. tentu saja ia menyerahkan uang itu di hadapan jama'ah mesjid. hitung - hitung sekalian kampanye dan mengangkat image-nya sebagai seorang dermawan. sudah pasti uang sumbangan itu tidak sebanding jumlahnya dengan uang ia dapat dari korupsi yang mencapai milyaran rupiah. hebatnya lagi, ia berhasil mengelabui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga kedudukannya aman - aman saja. Keadaan itu terus berlanjut hingga ajal datang menjempunya.

Friday, April 19, 2013

Sesatkah Eyang Subur ?


Beberapa minggu ini, masyarakat Indonesia disuguhi tontonan yang "menarik" berupa perseteruan antara Eyang Subur dan “mantan murid”-nya Adi Bing Slamet. Bantah membantah antara Pengacara Eyang Subur, Ramadan Alamsyah dengan Adi Bing Slamet bagaikan bola liar, tak tau kemana itu akan mengarah. Perseteruan semakin menarik dengan munculnya tokoh – tokoh figuran yang menjadi pendukung masing – masing kubu. Bagaikan sebuah sinetron, semua pemirsa menanti-nanti bagaimanakah akhir cerita kisah ini.
Saya mungkin bukan salah satu pemirsa yang menggemari acara-acara infotaimen. Karena saya tau akan bahaya acara tersebut. Namun berita yang satu ini mau tak mau saya tertarik untuk memperhatikan dan bahkan membahas masalah ini. Karena permasalahan tersebut membawa-bawa agama dan menghakimi salah satu pihak dengan kata “sesat”.
Pertama – tama kita harus membahas, benarkah seseorang bisa memiliki ilmu luar biasa alias kemampuan spiritual dan berkomunikasi dengan yang ghaib?. Lantas jika memang ada, bagaimana untuk membedakan antara ilmu yang benar dan ilmu yang sesat?.

Friday, April 12, 2013

Penerimaan Santri Baru Pesantren Hubulo 2013/2014

Sejak 1 Maret 2013, Pesantren Hubulo Gorontalo membuka Pendaftaran Santri Baru Tahun Pelajaran 2013/2014.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang Pesantren Hubulo serta mendapatkan formulir pendaftaran, silahkan kunjungi situs Pesantren Hubulo di sini.

Untuk mendapatkan brosur pendaftaran, silahkan klik di sini.

Khutbah Jum'at : Empat Amal Terberat Menurut Sayyidina Ali


إنّ الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. شهادة اعدها للقائه ذخرأ. واشهد ان محمدا عبده و رسوله. ارفع البرية قدرا. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد. فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون.
 Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah pada kesempatan ini kita bersama-sama saling mengingatkan agar menjaga dan meningkatkan ketaqwaan diri kita dan juga keluarga kita. Disamping itu, perlu juga kita mementingkan ketaatan kita dengan melakukan berbagai amal kebaikan yang dapat memperbanyak pahala.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia
Dalam rangka itulah khotbah kali ini, khatib ingin memaparkan empat macam amal yang menurut Sayyidina Ali Karramallahu Wajhah dianggap paling berat untuk dilakukan seorang muslim. Imam Ali Karramallahu Wajhah pernah berkata bahwa ada empat amal yang berat untuk dilakukan. Pertama adalah al’afwu ‘indal ghadhab memberi maaf ketika dalam keadaan emosi. Memberikan maaf bukanlah hal yang mudah apalagi ketika dalam keadaan emosi. Untuk itulah Rasulullah saw pernah mengajari para sahabat untuk mengambil air wudhu untuk meredamkan marah.  Karena marah merupakan bentuk lain dari api syaitan yang menyala-nyala, dan api itu hanya bisa dikalahkan oleh air wudhu.

Derita Persibo, Ironi sebuah Revolusi

Pada pertandingan AFC Cup Matchday 4, Persibo Bojonegoro mengalami hal yang memalukan, bukan hanya bagi sejarah klub akan tetapi juga Indonesia pada persepakbolaan dunia. Pada pertandingan itu, Persibo harus menelan kekalahan 8-0 dari tuan rumah Sun Hei SC. Bukan hanya itu, pertandingan harus dihentikan pada menit 65 karena jumlah pemain Persibo tinggal 6 orang dan tak ada pemain lainnya yang dapat dimasukkan ke dalam lapangan. Itu karena Persibo hanya membawa 12 orang pemain dalam lawatannya ke Hong Kong tersebut. Tak ayal, sanksi AFC pun sudah menunggu Persibo Bojonegoro.
Derita Persibo ini menjadi ironi bagi kompetisi yang mengusung semangat “Revolusi” sepakbola Indonesia. Sejak bergulir pada musim 2011, Liga Primer Indonesia (LPI) gagal membuktikan bahwa mereka bisa lebih baik dari Liga Super Indonesia. Jadwal Kompetisi yang amburadul menjadi salah satu contoh kegagalan Liga Primer Indonesia. Bukan hanya itu, Klub – Klub yang berpartisipasi pun kehilangan akal untuk mencari sumber dana untuk mengarungi kompetisi. Mereka  menyatakan diri sebagai klub tanpa APBD, akan tetapi pada kenyataannya mereka gagal mendapatkan suntikan dana dari sponsor – sponsor. Mereka hanya menyandarkan dana klub kepada satu konsorsium. Padahal semestinya tidak boleh satu konsorsium mendanai lebih dari satu klub dalam kompetisi yang sama. Namun itu terjadi di LPI.

Thursday, April 11, 2013

Syeikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi


Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi sangat terkenal di dunia islam. Disebut al-Bantani karena ia berasal dari Banten, Indonesia. Beliau bukan ulama biasa, tapi memiliki intelektual yang sangat produktif menulis kitab, meliputi fiqih, tauhid, tasawwuf, tafsir, dan hadis. Jumlahnya tidak kurang dari 115 kitab
Lahir dengan nama Abû Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin ‘Umar bin ‘Arabi. Ulama besar ini hidup dalam tradisi keagamaan yang sangat kuat. Ulama yang lahir di Kampung Tanara, sebuah desa kecil di kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Sekarang di Kampung Pesisir, desa Pedaleman Kecamatan Tanara depan Mesjid Jami’ Syaikh Nawawi Bantani) pada tahun 1230 H atau 1813 M ini bernasab kepada keturunan Maulana Hasanuddin Putra Sunan Gunung Jati, Cirebon. Keturunan ke-11 dari Sultan Banten. Nasab beliau melalui jalur ini sampai kepada Baginda Nabi Muhammad saw. Melalui keturunan Maulana Hasanuddin yakni Pangeran Suniararas, yang makamnya hanya berjarak 500 meter dari bekas kediaman beliau di Tanara, nasab Ahlul Bait sampai ke Syaikh Nawawi. Ayah beliau seorang Ulama Banten, ‘Umar bin ‘Arabi, ibunya bernama Zubaedah.
Semenjak kecil beliau memang terkenal cerdas. Otaknya dengan mudah menyerap pelajaran yang telah diberikan ayahnya sejak umur 5 tahun. Pertanyaanpertanyaan kritisnya sering membuat ayahnya bingung. Melihat potensi yang begitu besar pada putranya, pada usia 8 tahun sang ayah mengirimkannya keberbagai pesantren di Jawa. Beliau mula-mula mendapat bimbingan langsung dari ayahnya, kemudian berguru kapada Kyai Sahal, Banten; setelah itu mengaji kepada Kyai Yusuf, Purwakarta.