Syeikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi

Bapak Kitab Kuning Indonesia.

Koruptor Masuk Surga

Bahkan Koruptor Pun Bisa Masuk Surga.

Indahnya Kebersamaan

Hargailah Waktu Bersama Orang-Orang Tersayang.

Penerimaan Santri Hubulo Tahun Pelajaran 2016/2017

Pendaftaran Santri Baru Pesantren Hubulo dibuka mulai tanggal 1 Maret hingga 22 Mei 2016.

Senandung Seribu Menara

Salah Satu Keindahan Mesir Sebagai Negeri Seribu Satu Menara Adalah Seruan Adzan Yang Sangat Merdu Serta Saling Bersahutan.

Sunday, February 3, 2019

Urgensi Istiqamah

Suatu ketika, Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi mendatangi Rasulullah saw., dan berkata: katakanlah padaku suatu perkataan di dalam Islam yang aku tidak akan menanyakan tentangnya kepada orang lain setelah engkau. maka Rasulullah saw., menjawab: katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah. (HR Muslim)
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istiqamah berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Adapun menurut istilah, istiqamah adalah tetap dalam pendirian, yaitu ketetapan hati untuk selalu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang baik atau berketetapan hati, tekun, dan terus-menerus mengiatkan usahanya untuk mencapai cita-citanya.
Istiqamah adalah kata yang mudah diucapkan oleh lisan, tetapi sangat sulit untuk diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Betapa banyak orang yang berbuat kebajikan namun sulit untuk kontinu dalam melaksanakan kebajikan tersebut. Oleh karena itu, Rasulullah saw.,-sebagaimana pada hadis di atas-mengisyaratkan bahwa suatu amal yang terbaik setelah beriman kepada Allah swt., adalah istiqamah. Imam al-Qusyairi berkata[1]:
الاستقامة درجة بها كمال الأمور وتمامها ، وبوجودها حصول الخيرات ونظامها ، ومن لم يكن مستقيما ضاع سعيه ، وخاب جهده.
“istiqamah adalah suatu derajat yang dengannya tercapai kesempurnaan segala perkara. dan dengan keberadaannya, tergapai kebajikan serta keteraturannya. Dan orang yang tidak istiqamah, akan hilang dan sia-sia usahanya”.
------
Menulis di blog adalah salah satu keinginan saya sejak awal kuliah di Mesir dahulu. Berbagai blog telah saya buat, namun hanya satu yang benar-benar bertahan, sedang yang lainnya raib ditelan waktu. Ada banyak alasan kenapa saya ingin menulis di blog, yang paling utama adalah ingin memberikan manfaat kepada siapa saja dengan sedikit ilmu yang saya miliki. Saya senantiasa teringat petuah yang diajarkan oleh guru kami ketika masih mondok di salah satu pondok pesantren di Gorontalo, sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, dan saya berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain melalui tulisan yang saya buat.
Namun demikian, harapan tak selamanya mudah untuk digapai. Berbagai kesibukan di pondok pesantren Hubulo-tempat saya mengabdikan ilmu saya-, kuliah pascasarjana, serta kesibukan lainnya menyita waktu saya dan membuat saya lalai dalam mengisi blog ini. Lebih dari setahun, saya tak menuliskan apapun di blog ini. Ini tentu sangat disayangkan.

Oleh karena itu, saya ingin mencoba untuk istiqamah dalam menuliskan ide-ide yang saya miliki. Meski hanya sedikit, saya akan berusaha untuk istiqamah. Saya teringat sabda Nabi saw.,-ketika ditanya tentang amalan yang paling disukai Allah swt.- “yang paling kontinu, meski hanya sedikit”.

Bismillahirrahmanirrahim.

Gorontalo, 03 Februari 2019



[1]Peryataan ini dapat dilihat pada kitab Mirqatul Mafatih Syarah Misykatul Mashabih karya Ali bin Sultan Muhammad al-Qari, pada pembahasan hadis ke-15.