Syeikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi

Bapak Kitab Kuning Indonesia.

Koruptor Masuk Surga

Bahkan Koruptor Pun Bisa Masuk Surga.

Indahnya Kebersamaan

Hargailah Waktu Bersama Orang-Orang Tersayang.

Penerimaan Santri Hubulo Tahun Pelajaran 2016/2017

Pendaftaran Santri Baru Pesantren Hubulo dibuka mulai tanggal 1 Maret hingga 22 Mei 2016.

Senandung Seribu Menara

Salah Satu Keindahan Mesir Sebagai Negeri Seribu Satu Menara Adalah Seruan Adzan Yang Sangat Merdu Serta Saling Bersahutan.

Monday, March 12, 2012

Yang ku ingat darimu

Yang ku ingat darimu
Salam dan senyum yang menawan
Ketulusan hati yang berbudi
Kejeniusan pewaris nabi

Yang ku ingat darimu
Rumah kubus bagaikan kardus
Jalanan macet tak beraturan
sejauh mata memandang
hanyalah sahara yang membentang

Yang ku ingat darimu
Wanita rupawan menarik hati
Berbalut gamis tertata rapi
tawarkan keteduhan dan harga diri

Yang ku ingat darimu
Tingginya bukit thur sina
Kokoh dan angkuhnya piramida
Agungnya menara azhar

Nil membentang sepanjang negeri
tawarkan kehidupan pada anak negeri
pada tuhannya ia mengabdi

yang ku ingat darimu
kenangan tentang dirimu
suka dan dukaku
kehidupanku


Gorontalo, 12 Maret 2012

Anak Jalanan dan Indonesia Raya

Hari ini saya mengalami kejadian yang unik. Setelah capek beraktifitas seharian, saya memutuskan untuk refreshing sejenak keluar dari komunitas tempat saya bekerja. Wisata kuliner di Rumah Makan Sari Laut langganan saya pun menjadi pilihan. Dan seperti sebelum – sebelumnya, saya ditemani senandung lagu dari anak – anak jalanan.
Namun hari ini agak lain dari biasanya. Kebetulan saat itu seorang trainer nasional yang kebetulan pernah memberikan training di tempat kerja saya juga hadir di rumah makan tersebut. Setelah basa – basi sekedarnya, saya pun tau bahwa beliau akan memberikan training di salah satu sekolah negeri di kota saya. Yang saya tidak tau, ternyata beliau memiliki selera yang sama dengan saya untuk urusan memilih tempat makan. Hehehe.

Monday, March 5, 2012

Zaid bin 'Amr bin Naufal

Hidayah merupakan sesuatu yang mahal, hanya orang – orang yang dikehendaki oleh Allah SWT saja yang berhak untuk mendapatkannya. Tak sedikit orang yang bersentuhan langsung dengan hidayah tersebut, namun hidayah itu tidak dapat masuk dan meresap ke dalam hatinya. Dan banyak orang – orang yang hidup di tengah – tengah kebatilan dan kemusyrikan, akan tetapi atas kehendak Allah SWT hidayah tersebut meresap dan berakar di hati orang tersebut. Kali ini saya akan menyampaikan kisah seorang yang hidup sebelum Rasulullah SAW diutus menjadi seorang nabi, namun ia mendapatkan hidayah dari Allah dan memeluk agama Ibrahim a.s. beliau adalah Zaid bin Amr.
Nama lengkap beliau adalah Zaid bin Amr bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin ‘Adi bin Ka’ab bin Lu’ay. Al-Khattab – ayah Umar bin Khattab – merupakan Paman dari Zaid bin ‘Amr. Atau dengan kata lain, Zaid bin Amr merupakan saudara sepupu Umar bin Khattab r.a.
Zaid bin ‘Amr hidup di zaman sebelum kenabian Nabi Muhammad SAW. Ia telah meninggalkan penyembahan berhala dan hanya memakan sesuatu yang disembelih dengan menyebut nama Allah. Asma’ binti Abu Bakr berkata : aku melihat Zaid bin Amr menyandarkan punggungnya di Ka’bah dan berkata : wahai kaum Quraisy, demi jiwa Zaid yang berada di genggaman-Nya, tidak ada seorang pun di antara kalian yang sesuai dengan agama Ibrahim a.s. melainkan aku. Kemudian ia berkata : “Ya Allah, sesungguhnya seandainya aku mengetahui cara beribadah yang paling Engkau cintai niscaya aku akan menyembah-Mu dengannya, akan tetapi aku tidak mengetahuinya.” Kemudian ia bersujud di atas kendaraannya. Pada riwayat lain ditambahkan : ia shalat menghadap ka’bah dan berkata : Tuhanku adalah Tuhan Ibrahim, agamaku adalah agama Ibrahim.